Home » » Istiqomah menjaga keimanan

Istiqomah menjaga keimanan

Istiqomah menjaga keimanan.😊
Oleh: yovi_el faqir

Innan nas huliqu bitobaqihim syatta, faminhum yuuladu mukminan wa yahya mukminan wa yamuutu mukminan,-
(Sesungguhya manusia diciptakan oleh Allah dengan keadaan yang bermacam-macam, diantara mereka ada yang dilahirkan dalam keadaan iman, hidup dalam keadaan iman dan mati dalam keadaan iman)
Allahummajalna minhum.
Sungguh sangat beruntung bagi kita karena sudah diberikan nikmat oleh Allah berupa iman kepadanya, bisa kita bayangkan jika seandainya kita terlahir dari keluarga yang non muslim. Kita yang terlahir sebagai muslim harus istiqomah menjaga keimanan kita sampai mati, jangan sampai keimanan kita maw ditukar dengan apapun, apalagi dengan supermi satu kardus. Istiqomah menjaga keimanan merupakan perintah Rosul kepada para sahabat yang pada gilirannya juga kepada seluruh umatnya.
Sahabat bertanya ya rosulallah Qul li fil islam qoulan la asalu anhu ahadan ghoiroka. ( wahai rosul katakan kepadaku suatu perkataan tentang islam yang tidak mungkin aku tanykan selain kepadamu) rosul menjawab qul amantu billahi tsummastaqim (katakan aku beriman kepada Allah, lalu istiqomahlah) HR. Muslim
Sahabatku sesama muslim, mungkin kita semua tahu di Al-Quran surat Yusuf, ketika nabi Yaqub kehilangan anaknya yaitu nabi Yusuf, nabi Yaqub sangatlah sedih sampai kedua air matanya memutih dan menjadi buta. Apakah nabi Yaqub sedih karena kehilangan anaknya? bukan kah seorang nabi sudah mengetahui kalau seorang anak itu hanya ujian dari Allah? Mengapa nabi Yaqub begitu sedih ketika mendengar kematian anaknya? Bukankah nabi yaqub tahu kalaw semua yang bernyawa akan mati dan kembali kepada Allah dan kalaupun nabi yaqub ditinggal mati oleh Yusuf bukankah nanti masih bisa bertemu di surga?
Sesungguhnya nabi Yaqub bukan menangisi kematian nabi Yusuf, karena nabi Yaqub mengetahui bahwa sodara Yusuf telah berbohong, dan beliau tahu kalau anaknya masih hidup, Inilah sebenarnya makna perkataan nabi Yaqub didalam Al Quran, inni aklamu minallahi mala taklamuuna. (Sesungguhnya aku mengetahui dari Allah sesuatu yang tidak kalian ketahui)
Didalam kitab fawaidul muhtaroh karangan habib zain bin ibrahim bin smith, hal 111.
Sesungguhnya nabi yaqub bermimpi bertemu dengan malaikat maut dan ditanyakan kepadanya apakah Yusuf sudah mati? Malaikat maut menjawab “sesungguhnya Yusuf belum mati dan suatu saat nanti kamu akan bertemu lagi dengannya”
Ketika nabi Yusuf dan nabi Yaqub bertemu kembali, nabi Yusuf bertanya kepada ayahnya. “Ya abati lima aksarta ala huzni alayya hattabyaddot ainaka? (Wahai ayahku kenapa engkau sedih karna berita kematianku sampai membuat matamu memutih?)
Awalam takun taklamu annallaha in lam yajmakni bika fiddunnya fasaufa yajmauniy bika yaumal qiyamah? (Bukankah ayah tahu bahwa kalaw allah tidak menyatukan kita didunia maka Allah akan mengumpulkan kita diakhirat nanti?)
Nabi Yaqub menjawab. Ya bunayya inni aklamu dalika, walikinni kuntu haziinan alaika houfan AN TUGHOIYYIRO DIINAL ISLAM fayufarriqullahu baini wa bainaka yaumal qiyamah
(Wahai anakku sesungguhnya aku sudah mengetahui hal itu, akan tetapi sesungguhya saya sedih kehilanganmu karena aku takut ketika engkau jauh denganku engkau tidak lagi menyembah Allah, aku takut engkau tidak beriman lagi kepada Allah dan mati tidak dalam keadaan Islam sehingga di hari kiamat nantu aku tidak bisa bertemu lagi denganmu)
Sahabatku sesama muslim, itulah sebenarya yang dikawatirkan oleh nabi Yaqub, beliau takut jika anaknya tidak istiqomah beriman kepada Allah sampai mati.
Karena dari hadits diatas👆�wa minhum yuuladu mukminan wa yahya mukminan wa yamuutu kaafiron. (Diantara manusia ada yang dilahirkan beriman, hidup beriman tapi ketika mati menjadi kafir)
Naudzu billahi
الاستقامة خير من ألف كرامة
Istiqomah itu lebih baik daripada seribu karomah.
Sahabatku sesama muslim, akhir2 ini di negeri kita banyak masyarakat yang tertipu dengan seseorang berpenampilan alim, berjubah memakai imamah dan sebagainya, mereka bisa menipu orang awam dengan kelebihannya yang bermacam2, bisa menggandakan uang, bisa menyembuhkan, bisa menjandakan 😂dll. Mereka mengaku sebagai seorang wali yang memiliki karomah, tapi kita tidak pernah menyelidiki apakah mereka itu istiqomah dalam beribadah kepada Allah. Sesungguhnya istiqomah itu lebih baik dari seribu karomah. Janganlah tertipu,
Terkadang karamah diberikan justru pada orang tiada baginya istiqamah… Yakni karomah yang merupakan kejadian luar biasa tidaklah berarti bagi orang-orang ahli hakikat sebab karomah yang sesungguhnya bagi mereka adalah istiqamah. Rujukan dan sandaran istiqamah adalah keabshahan iman kepada Allah Azza Wa Jalla dan mengikuti segala yang diajarkan baginda Nabi Muhammad SAW secara lahir dan bathin.
Karenanya Abu Yazid al-Busthami berkata “Bila seorang mampu menggelar sajadah tempat shalatnya diatas air, mampu duduk bersila diudara maka janganlah sesekali kalian tertipu hingga kalian jumpai bagaimana dirinya dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah”. Ditanyakan pada Abu Yazid “Sesungguhnya si Anu mampu berjalan disatu malam menuju Makkah”.
Beliau menjawab “Sesungguhnya syetan mampu berjalan dari ujung timur keujung barat dalam sekejap mata”. Ditanyakan pada Abu Yazid “Sesungguhnya si Anu mampu berjalan diatas air”. Beliau menjawab “Ikan-ikan di air, burung-burung diudara lebih mengherankan ketimbang hal itu”. [ Syarh al-Hikam al-‘Athooiyyah I/126 ].
Wallahuaklam.
Semoga kita semua dilahirkan dalam keadaan beriman kepada Allah, hidup dalam keadaan beriman dan tentu saja mati dalam keadaan Iman. 😊
Allahumma aamiin.

0 comments:

Post a Comment

Total Pageviews

Cari

Popular Posts