Home » » Motivasi menghafal al quran

Motivasi menghafal al quran

Motivasi menghafal al quran

Motivasi menghafal al quran semata-mata hanya ingin mendapatkan ridho dari allah, ingin membahagiakan orang tua ku ,
Sering aku berfikir bahwasanya Aku tidak ingin menghabiskan masa mudaku denga sia-sia , sewaktu aku masih duduk di kelas SD aku sering belajar apalagi kalau sudah mendekati Ujian Nasional , banyak sekali rumus-rumus mtk aku hafal , karna aku takut tidak lulus ,aku membanyangkan jika seandainya aku tidak lulus UAN maka apa yang akan terjadi denganku, orang tuaku pasti akan marah besar, aku pasti sangat malu, mungkin bisa saja aku gak akan mau sekolah lagi, semua hal itu membuatku takut sehingga setiap hari aku belajar agar UAN aku bisa lulus, kejadian semacam itu terus aku alami ketika sekolah SMP semakin naik ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi ketakutanku semakin besar, lagi-lagi aku menghafal rumus mtk, fisika, dan lain-lain dengan harapan mendapatkan nilai yang terbaik serta lulus, sampai SMA pun begitu, dan aku rasa hal seperti itu tidak terjadi pada diriku saja , mungkin semua siswa mengalami hal yang sama , sebagian dari mereka mungkin ada yang jau-jauh hari belajar agar waktu ujian nasional tidak khawatir karna sudah punya bekal buat menghadapinya.
Atas dasar ini aku merenungkan satu hal yang mungkin tidak direnugkan orang lain.
Bahwasannya di akhirat nanti akan ada ujian yang jauh lebih besar daripada UAN yaitu hari pembalasan ketika semua manusia dikumpulkan di padang masyar (Qodirotul jalil), tidakkah kita ingin belajar untuk menghadapi ujian itu, masihkan kita akan menghafal rumus mtk ,fisika atau yang lainnya agar bisa lulus dalam ujian itu. Bukan rumus mtk yang bisa menjadi bekal dalam ujian itu, ujian yang akan menentukan tempat kita di akhirat (surga atau neraka). tapi al quran lah yang seharusnya kita hafal agar kita bisa lulus tentu saja dngan ridho allah tidak kah kita mau berusaha belajar dari sekarang buat mempersiapkan diri menghadapi ujian itu dengan cara menghafal kalamullah.
Kalau kita renugkan dari surat al asyr, demi waktu manusia akan merugi kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh pertanyaannya adalah apakah kita termasuk dari orang-orang yang merugi ? 1 hari ada 24 jam, kalau kita fikirkan berapa jam kah yag kita habiskan untuk tidur, berapa jam waktu yang kita buang sia-sia , untuk fban, nonton tv, shoping dll. Tidakkah kita mau menyempatkan waktu kita 1 jam saja dalam satu hari untuk menghafal firman allah, tapi kebanyakan orang tidak menyadari kalau dia telah membuang waktunya sia-sia, mereka tidak menyadari kalau sudah termasuk orang yang di sebut dalam surat al asyr. Mereka tidak mau menghafal al quran karna merasa tidak mampu, merasa tidak bisa sebenarnya yang membuat tidak bisa itu karna diri mereka sendiri yang tidak mau untuk mencoba, keyakinan bahwa dirinya tidak bisa itulah yang menghalanginya, tidak adanya niat yang kuat dalam mengahafalkan al quran. Berjalan seribu mil tidak akan pernah sampai kalau kita tidak berani mengambil langkah pertama , dan langkah pertama bagi kita dalam hal ini adalah tata niat kita tumbuhkan keyakinan bahwa kita bisa menghafal alquran kalau orang lain bisa mengapa kita tidak?
Mari kita renugnkan hadist nabi,
hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini,
sudahkan kita mencoba mengamalkan hadist ini ?
man kana yaumuhu khoiron min amsi fahuwa roobihun,waman kana yaumuhu sawaan min amsi fahuwa khosir, waman kana yaumuhu syarron min amsi fahuwa haalikun
kalau kita menghafal al quran, sekarang menghafal satu halaman, maka bezok menghafal lagi satu halaman berarti setiap hari kita menambah hafalan, bukankah secara tidak langsung kita sudah berusaha menjadi lebih baik hari demi-hari dengan cara menambah hafalan alquran. ketika kita sudah tua nanti ketika tubuh kita lemah tidak bisa melakukan apa-apa, bukankah akan sangat bahagia dibalik ketidak berdayaan kita, kita habiskan dengan membaca al quran, menuggu kehadiran malaikat maut sambil di temani al quran
Akan tiba suatu masa dalam umur kita ketika kita menyesali masa muda kita yang terbuang sia-sia.
Maukah kita menunggu masa itu terjadi, ataukah kita mau mencegah masa itu terjadi, atau kita mau meminimalkan penyesalan kita di masa itu, atau mungkin masa itu sudah terjadi ?
Belum ada kata terlambat , mari kita beranikan diri mengambil langkah pertama.

0 comments:

Post a Comment

Total Pageviews

Cari

Popular Posts