Home » , » Obat dari segala penyakit

Obat dari segala penyakit

BERJUANG MELAWAN PENYAKIT smile emotikon
Suatu hari dalam suatu rumah sakit terdapat 2 pasien yang dirawat dikamar yang sama, 2 pasien ini memiliki kesamaan, kesamaan nasib, karna dokter telah memvonis keduanya bahwa umur mereka tidak akan lama lagi, katakan saja pasien yang satu bernama mawar dan pasien kedua bernama melati
.
Mawar menderita penyakit yang membuat dia hanya bisa berbaring di rumah sakit tanpa bisa berdiri, belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakitnya, melati juga seperti itu Cuma bedanya setiap waktu makan melati harus duduk dengan dibantu suster, tujuannya agar makanan yang dia telan bisa turun ke lambung .
Kedua pasien ini masih muda, masa depan mereka masih panjang, akan tetapi karna penyakitnya mereka berdua sudah kehilangan harapan untuk hidup, mereka putus asa. Apalagi ketika dokter sudah memvonis bahwa umur mereka tidak lama lagi.
Karna memiliki nasib yang sama mereka berdua menghabiskan waktunya dirumah sakit dengan saling ngobrol, saling menghibur satu sama lain, seperti kebiasaanya sehari-hari, ketika sudah tiba waktu makan, suster menyuapin makanan kepada mawar yang terbaring tidak berdaya, sedangkan melati harus duduk untuk bisa menelan makananya tentu saja dibantu oleh suster.
Suatu hari, si melati yang sedang duduk diatas kasurnya meminta kepada si suster untuk membuka jendela kamarnya ,karna kebetulan jendelanya tidak terlalu tinggi, sehingga hanya dengan duduk si melati bisa melihat keluar, melihat pemandangan yang ada diluar rumah sakit. Semenjak sore itu setiap melati selesai makan . Dia selalu meminta kepada si suster untuk membuka jendela kamarnya, susterpun selalu menurutinya.
Melihat hal ini si mawar pun, penasaran dengan kebiasaan baru melati, akhirnya dia bertanya kepadanya “ wahai melati, sebenarnya apa yang kamu lihat dibalik jendela itu, kenapa setiap hari kamu selalu minta kepada suster untuk membuka jendela? Ceritakanlah kepadaku wahai sahabatku ,apa yang kamu lihat karna sepertinya kamu sangat menyukainya, “ mendengar pertanyaan ini melati tersenyum, sepertinya dia sudah menunggu agar mawar bertanya hal itu, diapun menjawabnya, “wahai sahabatku sesungguhnya dibalik kamar ini terdapat taman yang luas, dan setiap hari di taman itu banyak sekali orang-orang bermain, ada seorang ayah yang bermain dengan anaknya, seorang kakek yang tertawa dengan cucunya, mereka bahagia sekali, sesungguhnya aku sangat senang melihat mereka setiap hari, aku berfikir jika seandainya saja aku bisa seperti mereka pasti aku bahagia sekali, setiap hari aku berjuang melawan penyakitku agar suatu saat nanti aku bisa seperti mereka, aku tidak mahu kehilangan harapan untuk sembuh, aku ingin suatu hari nanti bisa menikah dengan seorang yang sangat kucintai, memiliki anak dan cucu, bahagia sekali jika suatu saat nanti bisa tertawa bersama anak dan-cucuku menghabiskan waktu bersama mereka.
“wahai sahabatku tidakkah engkau mahu seperti mereka ?” melati melihat wajah mawar yang berseri-seri , akhirnya mawarpun berkata “wahai sahabatku maukah kau ceritakan kepadaku apa yang kamu lihat setiap hari, sesungguhnya aku senang sekali mendengar ceritamu, aku juga sangat berharap bisa melawan penyakitku dan bisa hidup seperti mereka.
Akhirnya semenjak sore itu, melati selalu menceritakan kepada mawar apa yang dilihatnya setiap hari dibalik jendela rumah sakit, semakin seringnya melati bercerita semakin bertambah tekad di hati mawar untuk sembuh, perlahan tapi pasti mawar dan melati berjuang melawan penyakitnya, mereka berjuang untuk sembuh, mereka berjuang untuk bisa bersama dengan orang yang mereka cintai, mereka ingin memiliki keluarga dan hidup bahagia bersama mereka. Mawar sangat bersukur dibalik ketidakberdayaanya yang hanya bisa berbaring ,dia memiliki seorang sahabat yang berusaha menghiburnya, disisi lain melati juga sangat senang bisa berbagi kebahagiaan kepada mawar, dia tidak pernah bosan bercerita kepada mawar tentang taman dibalik jendela rumah sakit yang selalu dia lihat setiap sore, bahkan melati selalu menjawab pertanyaan=pertanyaan dari mawar. Sampai pada suatu hari Allah berkehendak lain, melati meninggalkan mawar, orang yang setiap hari menghiburnya telah menghembuskan nafas terakhirnya, tentu saja mawar sedih sekali, dia baru saja memiliki sahabat yang bisa membuatnya bahagia.
Semenjak meninggalnya melati, sudah tidak ada lagi orang yang menghibur mawar tidak ada lagi yang dia jadikan teman berbagi suka dan duka, akan tetapi mawar terus berjuang melawan penyakitnya, dia ingin sembuh, dia ingin melihat sendiri taman dibalik jendela rumah sakit yang selalu diceritakan melati kepadanya dia ingin melihat orang-orang yang bermain di taman itu. Kepergian melati meninggalkan harapan kesembuhan bagi mawar. Dan ternyata keadaan mawar semakin membaik, perlahan tapi pasti mawar berhasil melawan penyakitnya, dokter pun terkejut dengan keadaan mawar yang sudah melewati masa kritis karna sebelumnya umur mawar divonis tidak akan lama lagi, akan tetapi tekad mawar untuk sembuh telah membawa keajaiban, dokterpun semakin yakin bahwa mawar bisa sembuh. Hingga pada akhirnya mawar sudah bisa menggerakkan tubuhnya, dia bisa bangun dari tempat tidurnya, dia bahagia sekali karna perjuangannya melawan penyakitnya tidak sia-sia, dia bersyukur kepada allah karna sudah diberi kesempatan untuk sembuh, sekarang dia bisa melihat sendiri kebahagian orang-orang yang selalu bermain ditaman rumah sakit itu, ketika hari menjelang sore, ketika seorang suster masuk untuk memeriksa keadaannya, ketika dia bisa duduk di atas tempat tidurnya, diapun langsung meminta kepada suster untk membukakan jendela rumah sakit, dia ingin melihatnya, dia ingin melihat taman yang selalu diceritakan oleh melati, dia ingin melihat sesuatu yang selama ini hanya bisa dia bayangkan. Akhirnya susterpun menyanggupi permintaannya , dibukakannya jendela rumah sakit itu. Betapa terkejutnya mawar, ternyata dibalik jendela rumah sakit itu tidak ada apa-apa, yang ada hanya tembok kosong, tidak ada taman besar yang selama ini selalu diceritakan melati kepadanya.
Dengan penuh kekecawaan mawar bertanya kepada suster, “wahai suster dimanakah taman besar yang selama ini selalu diceritakan melati kepadaku, selama ini melati selalu bercerita kepadaku tentang taman itu, setiap sore melati selalu bercerita kepadaku, bahwa dia melihat orang-orang yang bermain dan tertawa di balik jendela ini ? “ mendengar pertanyaan dari mawar susterpun tersenyum “wahai mawar sesunguhnya taman itu tidak pernah ada, yang ada hanya tembok kosong, selama ini melati bercerita seperti itu karna dia hanya ingin memotivasi kamu untuk sembuh, dia tidak mahu kamu menyerah dari penyakitmu, dia ingin kamu berjuang melawan penyakitmu dan akhirnya kamupun sembuh, ketahuilah mawar bahwa sesungguhnya melati sangat baik kepadamu, dia juga sudah berjuang melawan penyakitnya akan tetapi takdir berkata lain, jangan sekali-kali kamu berfikir bahwa dia membohongimu, dia berkata seperti itu karna memang diluar sana ada kebahagian yang bisa kamu raih, kebahagian yang bisa kamu dapatkan dengan cara berjuang melawan penyakitmu, mudah-mudahan kebaikan melati kepadamu membuat dia menemukan kebahagian lain disisi tuhannya mendengar cerita dari suster mawarpun tak kauasa menahan air matanya, fakta bahwa tidak adanya taman dibalik jendela itu tidak membuatnya kecewa, dia bersyukur sudah bertemu dengan melati yang sudah membuatnya menemukan obat dari penyakitnya dia bertekad agar terus berjuang melawan penyakitnya dia ingin sembuh agar apa yang dilakukan melati untuk memberinnya semangat hidup tidak akan pernah sia-sia, sampai pada akhirnya dia bisa keluar dari rumah sakit itu dan menemukan taman keindahan dalam hidupnya, dia menikah ,dan bisa hidup bahagia dengan keuarga kecilnya smile emotikon
Hikmah smile emotikon
“terkadang tekad yang kuat untuk bisa sembuh dari penyakit yang kita derita bisa menjadi obat dari penyakit itu, teruslah berjuang life is so beautiful, tancapkan keyakinan didalam diri bahwa dibalik cobaan yang kita alami, dibalik penyakit yang kita miliki tersimpan suatu keajaiban yang harus kita gali, jika terlalu sulit bagimu untuk peduli terhadap dirimu maka pedulilah dengan orang yang selalu ada untukmu, fikirkanlah kepada orang yang selalu ingin melihat senyummu”
“Ma anzalallahu daa’an illa anzalahu sifaa’an”
“Allah tidak menurunkan penyakit melainkan juga menurunkan obatnya”

0 comments:

Post a Comment

Total Pageviews

Cari

Popular Posts