Home » » KUHABISKAN MASA TUAKU BERSAMA AL-QURAN

KUHABISKAN MASA TUAKU BERSAMA AL-QURAN

KUHABISKAN MASA TUAKU BERSAMA AL-QURAN
Oleh: Yovi Nur Rohman
Jika seandainya seluruh kitab suci semua Agama dimusnahkan dan sudah tidak tersisa lagi satupun kitab suci di dunia ini, niscaya hanya Islam saja yang masih memiliki kitab suci. Hal ini dikarenakan karena hanya Al-Quran saja satu-satunya kitab suci yang dihafal oleh jutaan umat muslim diseluruh dunia. Merupakan bukti kebenaran firman Allah SWT bahwa, Allah akan benar-benar menjaga Al-Quran dari segala bentuk pemalsuan seperti yang terjadi pada kitab-kitab suci sebelumnya yang sudah dipalsukan. Allah berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Hijr ayat 9:
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”
Dalam ayat tersebut, Allah menggunakan dhomir mukhattab maal ghoir ((نا yang berarti “kami”, Makna lafad kami dalam ayat tersebut adalah Allah, Malaikat, Rosul dan para penghafal Al-Quran. Atas dasar ini banyak orang muslim termotivasi untuk menghafal Al-Quran dengan mengharapkan ridho Allah. Terlebih lagi Allah memberikan keistimewaan bahwa Al-Quran yang menggunakan bahasa Arab bisa dihafal oleh orang ajam yang tidak menguasai bahasa Arab. Hal ini sudah Allah kabarkan dalam Al-Quran surat Al-Qomar ayat 40.
dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran?”
Sering aku berfikir bahwasanya Aku tidak ingin menghabiskan masa mudaku dengan sia-sia. Sewaktu aku masih duduk di kelas SD, aku sering belajar apalagi kalau sudah mendekati Ujian Nasional. Banyak sekali rumus-rumus MTK aku hafal, karna aku takut tidak lulus UN. Selalu terbayang jika seandainya aku tidak lulus UN maka apa yang akan terjadi denganku? orang tuaku pasti akan marah besar, aku pasti sangat malu, mungkin bisa saja aku gak akan mau sekolah lagi. Hal itu membuatku takut sehingga setiap hari aku belajar agar UN aku bisa lulus. Kejadian semacam itu terus aku alami ketika sekolah SMP semakin naik ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi ketakutanku semakin besar, lagi-lagi aku menghafal rumus MTK, Fisika, dan lain-lain dengan harapan mendapatkan nilai yang terbaik serta lulus, sampai SMA pun begitu, dan aku rasa hal seperti itu tidak terjadi pada diriku saja, mungkin semua siswa mengalami hal yang sama. Sebagian dari mereka ada yang jau-jauh hari belajar agar waktu ujian nasional tidak khawatir karna sudah punya bekal buat menghadapinya. Sebagian lagi ada yang setiap hari menghafal mata pelajaran yang akan diujikan sebelum UN dilaksanakan.
Atas dasar ini aku merenungkan satu hal. Bahwasannya di akhirat nanti akan ada ujian yang jauh lebih besar daripada UN yaitu hari pembalasan ketika semua manusia dikumpulkan di padang masyar (Qodirotul jalil). Tidakkah kita ingin belajar untuk menghadapi ujian itu? masihkan kita akan menghafal rumus MTK, Fisika atau yang lainnya agar bisa lulus dalam ujian itu? Bukan rumus MTK yang bisa menjadi bekal dalam ujian itu, ujian yang akan menentukan tempat kita di akhirat (surga atau neraka). Akan tetapi Al-Quran lah yang seharusnya kita hafal agar kita bisa lulus tentu saja dngan ridho allah. Tidakkah kita mahu berusaha belajar dari sekarang untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian itu dengan cara menghafal kalamullah?.
Kalau kita renugkan dari surat Al Asyr, demi waktu manusia akan merugi kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh pertanyaannya adalah apakah kita termasuk dari orang-orang yang merugi? 1 hari ada 24 jam, kalau kita fikirkan berapa jam kah yag kita habiskan untuk tidur? berapa jam waktu yang kita buang sia-sia? untuk facebook, WA, BBM, nonton tv, shoping dan sebagainya. Tidakkah kita mau menyempatkan waktu kita 1 jam saja dalam satu hari untuk menghafal firman allah? kebanyakan orang tidak menyadari kalau dia telah membuang waktunya sia-sia. Mereka tidak menyadari kalau sudah termasuk orang yang di sebut dalam Al-quran surat Al Asyr. Mereka tidak mau menghafal al quran karna merasa tidak mampu, merasa tidak bisa sebenarnya yang membuat tidak bisa itu karna diri mereka sendiri yang tidak mau untuk mencoba, keyakinan bahwa dirinya tidak bisa itulah yang menghalanginya, tidak adanya niat yang kuat dalam mengahafalkan al quran. Berjalan seribu mil tidak akan pernah sampai kalau kita tidak berani mengambil langkah pertama, dan langkah pertama bagi kita dalam hal ini adalah tata niat kita tumbuhkan keyakinan bahwa kita bisa menghafal Al-Quran kalau orang lain bisa mengapa kita tidak?
Ketika kita sudah tua nanti ketika tubuh kita lemah tidak bisa melakukan apa-apa, bukankah akan sangat bahagia dibalik ketidak berdayaan kita, kita habiskan dengan selalu membaca Al-Quran, menuggu kehadiran malaikat maut sambil di temani Al-Quran. Akan tiba suatu masa dalam umur kita ketika kita menyesali masa muda kita yang terbuang sia-sia. Maukah kita menunggu masa itu terjadi, ataukah kita mau mencegah masa itu terjadi, atau kita mau meminimalkan penyesalan kita di masa itu, atau mungkin masa itu sudah terjadi? Belum ada kata terlambat , mari kita beranikan diri mengambil langkah pertama.

0 comments:

Post a Comment

Total Pageviews

Cari

Popular Posts